Kamis, 11 Juli 2013

Gejala Produksi Asi

Gejala Produksi Asi - Seorang orang tua pasti ingin mencukupi kebutuhan anaknya tersayang. Jadi sebagai Ibu yang menyusui, Ibu pasti ingin memastikan bahwa Ibu sudah memproduksi ASI yang cukup untuk kebutuhan si kecil. Untuk itu, Ibu perlu mengetahui beberapa hal yang perlu dihindari karena bisa mempengaruhi produksi ASI Ibu  


Gejala Produksi Asi tersebut di antaranya adalah:
  1. Si kecil mengonsumsi susu formula tambahan. Pada dasarnya, semakin banyak si kecil menyusui secara langsung dari Ibu  tubuh Ibu akan secara otomatis memproduksi lebih banyak ASI. Jadi bila si kecil mengkonsumsi susu formula tambahan, konsumsi ASI si kecil akan berkurang, sehingga pada akhirnya produksi ASI Ibu juga akan berkurang.
  2. Si kecil mengalami bingung puting. Penghisapan susu dari botol dengan dot jauh lebih mudah daripada menghisap ASI dari payudara Ibu  Jadi bila si kecil sudah terlalu terbiasa minum dari botol, bisa jadi dia akan menolak menyusui langsung dari Ibu dan lebih memilih meminum ASI dari botol
  3. Jadwal menyusui yang terlalu ketat justru akan mengganggu siklus produksi susu Ibu  Susuilah si kecil kapan saja dia lapar dan membutuhkan Ibu
  4. Bayi yang mengantuk. Dalam beberapa minggu pertama, beberapa bayi tidur setiap saat dan hanya menyusui dalam periode singkat. Sebaiknya tetap susui si kecil setidaknya setiap 2 jam sekali pada siang hari dan setidaknya setiap 4 jam sekali pada malam hari untuk menjaga produksi ASI Ibu
  5. Menghentikan proses menyusui sebelum si kecil selesai menyusui juga bisa mengganggu produksi ASI Ibu  Selain itu, ASI yang keluar pada tahap akhir menyusui mengandung kadar lemak yang lebih tinggi, sehingga membantu bertambahnya berat badan si kecil
  6. Hanya menyusui pada satu payudara saja. Bila Ibu ngin meningkatkan produksi susu Ibu  susui si kecil secara bergantian antara payudara kanan dan kiri Ibu.
  7. Masalah kesehatan atau masalah anatomi pada bayi (misalnya lidah terikat/tongue tied) bisa mencegah bayi meminum ASI secara efisien, sehingga mengurangi produksi ASI Ibu.
  8. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan beberapa decongestant, obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan, vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya, bisa mengurangi produksi ASI Ibu  Jadi sebelum Ibu mengkonsumsi obat-obatan tertentu pada saat menyusui, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter tentang efeknya terhadap proses menyusui.
  9. Obat KB hormonal akan mengurangi supply ASI Ibu  Itu sebabnya sebaiknya Ibu tidak mengkonsumsi obat KB hormonal sebelum minggu ke 6 sampai ke-8 setelah melahirkan, agar tubuh Ibu memiliki waktu untuk menyiapkan cadangan ASI yang mencukupi sebelum diganggu oleh hormon tambahan.
  10. Ibu mengalami hypothyroidism. Beberapa Ibu mungkin mengalami kondisi ini untuk pertama kalinya selama kehamilan dan menyusui. Gejala hypothyroidism di antaranya adalah rambut rontok, kulit kering, sensitif terhadap suhu dingin, hilang nafsu makan, kelelahan, depresi, dan bengkak di area leher. Bila gejala ini terjadi pada Ibu bersamaan dengan berkurangnya produksi ASI, Ibu perlu mengecek fungsi thyroid Ibu.
  11. Anemia. Ibu yang mengalami anemia juga memiliki resiko tinggi mengalami tersumbatnya saluran ASI dan mastitis
  12. Rokok. Ibu yang merokok lebih dari 20 batang rokok dalam sehari sering mengalami penurunan produksi ASI dan berat badan bayi mereka juga bertambah lebih lambat.
  13. Ibu mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Selama menyusui, disarankan agar berat badan Ibu tidak turun lebih cepat dari kg per minggu atau sekitar 2 kg per bulan. Selama Ibu masih menyusui, berolahragalah dengan bijak dan konsumsi sekitar 1800 kalori per hari. Hindari obat ataupun minuman penurun berat badan.
  14. Ibu memiliki sejarah masalah hormonal
  15. Bila Ibu pernah menjalani operasi payudara, baik operasi pembesaran ataupun pengecilan payudara, terutama bila saluran ASI dipotong saat operasi dan belum tumbuh kembali, Ibu memiliki resiko lebih besar untuk tidak memproduksi ASI yang cukup. Sebelum Ibu menjalani operasi seperti ini, ada baiknya Ibu berkonsultasi dulu ke dokter tentang rencana Ibu untuk menyusui di masa depan
  16. Bila plasenta tidak diangkat secara baik atau bila Ibu mengalami nifas yang berlangsung lebih dari 6 minggu.
  17. Si kecil diberikan MPASI sebelum dia berumur 6 bulan. Hal ini mengakibatkan dia akan menyusui lebih sedikit, sehingga produksi ASI Ibu juga akan berkurang.
  18. Kehamilan. Perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan berkurangnya produksi ASI
  19. Ibu kembali bekerja sebelum si kecil berumur 6-8 minggu. Beri waktu bagi tubuh Ibu untuk mengembangkan suplai ASI secara mencukupi. Setelah Ibu kembali bekerja, pompa ASI secara rutin dan terus susui si kecil secara langsung saat Ibu berada di rumah.
  20. Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan. Batasi konsumsi kafein Ibu kurang dari 4-5 cangkir kopi per hari dan batas konsumsi alkohol sampai kurang dari satu kali per hari.
 Makanan-makanan berikut ini beberapa pilihan termudah yang dapat dipilih ibu.

Biji adas

Biji adas merupakan salah satu langkah cara herbal yang termudah untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Ibu biasanya menggunakan daun atau biji adas untuk keperluan memasak. Namun, biji adas dapat membantu memperlancar dan memperbanyak ASI.

Caranya, seduh dua sendok makan biji adas dalam satu gelas air panas.

Daun katuk


Sudah menjadi tradisi yang turun-temurun bahwa ibu menyusui yang banyak mengonsumsi daun katuk, ASI-nya akan berlimpah dan kental.

Daun katuk memiliki kandungan vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, dan asam seskuiterna.

Ambil daun katuk segenggam, boleh direbus, lalu diminum air rebusannya. Bisa juga dimakan mentah dijadikan lalapan.

Daun mangkok

Salah satu penyebab tidak lancarnya ASI adalah terjadinya penyumbatan di saluran ASI. Daun mangkok dimemarkan, bisa ditambah parutan kunyit dan minyak kelapa, lalu ditempelkan secara menyeluruh di atas payudara. Lakukan sehari dua kali, sampai sembuh. 

Kacang kedelai

Kacang kedelai merupakan sumber protein yang baik tubuh. Konsumsi kacang kedelai yang mengandung phytoestrogen secara rutin pun dapat membantu ibu menyusui memiliki kelancaran dan berlimpah ASI yang diproduksi. Ibu dapat mengonsumsinya dengan cara direbus lalu dimakan atau juga diblender dan ditambahkan air dijadikan susu kedelai.

Pare

Sayuran ini memang sangat pahit rasanya. Tapi, ternyata pare memiliki khasiat yang sangat manjur untuk mengentalkan dan memperbanyak produksi ASI, sehingga bayi akan mudah kenyang.

Pare mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, dan antioksidan. Selain untuk kelancaran ASI, pare juga bagus untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, dan antikanker.

Blender pare mentah dengan air, diminum setiap pagi atau malam satu hari sekali.


Kami Adalah pusat pengobatan herbal, yang insya Alloh adalah solusi untuk mengobati segala penyakit anda. Anda sudah berobat kemana-mana dan tidak kunjung sembuh? Cobalah berobat pada kami. Selama ini sudah ratusan bahkan ribuan pasien yang telah kita sembuhkan . Pasien kami seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan beberapa negara lain. Metode Penyembuhan kami sangat sederhana ,yang pertama Anda harus yakin sembuh dan berdoa pada Yang Di Atas dan yang kedua kami akan bantu penyembuhanya.

Silahkan Kontak Kami Untuk Konsultasi Masalah Penyakit Anda di :

085292845406    087736715345    081391070834 
telepon / sms  OK (24 jam Pelayanan)



"Tidaklah Allah turunkan penyakit,kecuali Allah turunkan pula obatnya"


Baca Juga : Gejala Limfa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar